” Masjid dibantu 1 jutaan, bilik semprot disinfectan (chamber herbal), soal BLT data sedang digodok agar valid dan solid “
JATIBANTENG, Jawara Post—Wabah covid – 19 yang merata diseluruh negara termasuk dinegeri kita tercinta Indonesia, telah membuat semua draf dan perencanaan pembangunan baik tingkat propensi, kabupaten maupun tingkat desa, tertunda. Untuk Desa Jatibanteng, Kecamatan Jatibanteng, Situbondo Jawa Timur, Kades Musawir terpaksa bekerja ekstra.

INGAT….Orang luar dilarang masuk desa pada pukul diatas jam 10 malam
Seluruh insttument yang ada, baik perangkat desa, petugas medis dari puskesmas, hingga jajaran Muspika Kecamatan Jatibanteng, tidak kenal lelah dalam melawan pandemi corona. Hal ini disampaikan oleh Musawir, S.Pd, dalam wawancara eksklusif bersama Jawara Post, kemarin. Mulai dari bagi bagi masker, penyemprotan massal disinfecktan, hingga pendisttibusian alat semprot disinfecktan, dilakukun secara seksama.
“Kami merealisasikan anggaran sesuai aturan yang ada, sesuai juklak juknis yang telah ditetapkan pemerintah. Dalam menganggarkan sarana prasara (logistik) penanggulangan covid 19 atau virus corona, pemdes Jatibanteng menyesuaikan dengan kondisi daerah agar supaya anggaram tepat guna dan tidak muspro. Situasi ini sangat disayangkan, namun begitu kami harapan masyarakat sadar dan mematuhi anjuran pemerintah,” kata Musawir.
Soal posko lockdown, Desa Jatibanteng hanya mendirikan 1 posko di Dusun Dauh, ada 1 perangkat desa yang bertugas dibantu warga setempat. Kami tidak menganggarkan honor bagi yang bertugas, hanya operasional posko saja. Kami lengkapi logistik diposko seperti masker dan alat semprot bersama logistik penunjang lainnya. “Pemdes juga selalu koordinasi dengan Muspika dan gugus tugas covid – 19 yang ada,” imbuh Musawir.
Anggaran percepatan penanganan pandemi corona, Pemdes Jatibanteng telah melaksanakan secara optimal dan transparan. Soal BLT, data by name by adress sedang digodok agar valid dan solid.
Sementara di posko siaga covid -19 utama (Pintu g3rbang atau pintu masuk Kecamatan Jatibanteng), Musawir menegaskan bahwa itu posko bersama 8 desa(Jatibanteng, Kembangsari, Sumber Anyar, Pategalan, Semambung, Patemon, Wringinanom dan Curah suri). “Piketnya bergantian, dibantu Muspika,” jelasnya.
Kata Kades, pihaknya membuka pintu lebar lebar bagi warga masyarakat untuk bertanya ataupun koordinasi komunikasi dengan pemdes, termasuk langsung ke Kades. Sehingga, masyarakat desa Jatibanteng tidak terjebak dalam isu atau kabar yang belum tentu kebenarannya. “Selaku Kades, saya akan layani masyrakat sesuai ranah saya dan kewenangan saya dalam pencegahan corona ini,” ujarnya.
Tentang peruntukan TKD, yang dijanjikan untuk memakmurkan masjid, telah terealisasi lebih awal. Seluruh masjid diberi bantuan uang tunai 1 jutaan.
Namun, jika informasi yang dibutuhkan adalah wewenang Camat atau Bupati, sebagai kepala desa hanya bisa memfasilitasi warga, dan kades tidak mau berstatment. Karena, apabila berbicara diluar kewenangan akan menimbulkan persepsi yang negatif, serta bukan menjawab permasalahan malah menimbulkan masalah baru. “Ada gugus tugas covid -19, ada tim medis dan Muspika. Jadi, kami bekerja bersama sama. Soal TKD dan perubtukannya, saya sudah transfaran ,” ucapnya.
Ditanya tentang janji akan memakmurkan masjid, Musawir S.Pd menegaskan bahwa semalam telah mengumpulkan seluruh takmir masjid yang ada di desa Jatibanteng. Ada 6 masjid yang masing masing menerima bantuan 1 jutaan guna operasional masjid. “Saya bukan hanya janji, tapi bukti, bisa ditanyakan pada masing-masing takmir,” jelasnya.
Pantauan dilapangan, 6 masjid terpasang bilik semprot disinfectan (chamber), lalu bapai desa dan juga pasar desa. Bersamaan itu pula, support operasional masjid juga diserahkan, serta diharapkan lebaran kali ini bisa meriah dan tidak ada masjid yang lusuh atau kumuh. Itu juga wujud dari membangun budaya bersih, serta memutus mata rantai penularan virus corona.
Selesai