BANTEN, Jawara Post—Curah hujan mulai meningkat pada akhir tahun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Provinsi Banten pun meminta masyarakat waspada terhadap potensi pergerakan tanah.
Kabupaten ini terdiri dari daerah perbukitan dan pegunungan yang berpotensi longsor ketika curah hujan dengan intensitas sedang sampai lebat melanda.
“Kewaspadaan ditingkatkan supaya bisa mengurangi risiko kebencanaan, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa maupun material,” ujar Kepala Pelaksana Harian Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi, di Lebak, Minggu (1/12/2019) seperti dilansir dari Antara.
Ada 14 kecamatan di Lebak yang rawan longsor dan tanah bergerak, meliputi, Kecamatan Banjarsari, Muncang, Leuwidamar, Bayah, Cipanas, Gunungkencana, Lebakgedong, Cimarga, Sobang, Cibeber, Cilograng, Pangarangan, Cihara, dan Cigemblong. Daerah itu berada di kaki gunung Halimun Salak.
Menurut Kaprawi, wilayah itu didiami puluhan ribu kepala keluarga. “Jika hujan terus menerus sebaiknya warga mengungsi ke tempat yang lebih aman,” ucapnya.
BPBD Lebak juga sudah berkoordinasi dengan TNI, Polri, PMI, Dinkes, kecamatan, DPUPR, PLN, relawan dan desa untuk mengatasi bencana itu. Tujuannya, untuk mempercepat pemulihan infrastruktur jika terjadi tanah bergerak atau longsor.
Ia juga sudah mempersiapkan peralatan evakuasi seperti, pakaian pelampung, perahu karet, logistik, obat-obatan, gergaji mesin, tenda, dan dapur umum. Ambulans dan angkutan operasional roda empat serta motor juga sudah siap.
“Saat ini kami mengoptimalkan kesiagaan sehubungan dengan meningkatnya curah hujan selama 24 jam di posko utama untuk melayani masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi bencana,” kata Kaprawi.