BANDUNG, Jawara Post– Perjalanan waktu 30 tahun untuk sebuah kelompok bukanlah hal yang mudah untuk bisa bertahan, apalagi untuk sebuah kelompok yang berbasiskan para penyanyi jalanan atau yang biasa disebut pengamen. Selasa (12/11/19).
Begitu juga yang dialami oleh kelompok penyanyi jalanan (KPJ) Bandung berbagai masalah dan rintangan menerpa keberadaan kelompok ini dijalanan, dari mulai rajia-rajia yang dilakukan oleh pemerintah kota sampai bagaimana mempertahankan eksistensi kelompok ini dibidang seni budaya dan sosial.
Namun KPJ Bandung begitu biasanya kelompok ini disebut dapat melaluinya dengan bermodalkan kebersamaan yang mereka punya akhirnya eksistensi kelompok ini bisa dipertahankan.
“Terbukti pada bulan November ini, KPJ Bandung menggelar event dalam rangka memperingati ulang tahunnya yang sudah memasuki usia yang ke 30 tahun usia yang sudah cukup matang untuk sebuah organisasi/komunitas seni,” kata Ceppi, ketua KPJ Bandung saat ditemui disela acara.
Kegiatan yang mengusung temathe Beautiful Culture of Indonesia dan sub tema” Tanam Kesejukan untuk Indonesia” sebuah tema dan sub tema yang membawa pesan budaya dan perdamaian untuk Indonesia.
Acara yang digelar dari tanggal 12 sampai 17 November 2019 ini dengan diisi berbagai kegiatan, diantaranya : musik kontenporer musik perpaduan tradisi dan modern, fashion of culture, edukasi dan workshop PMKS dan UMKM,edukasi wisata budaya, pameran dan bazar kreatif, serta musik kolosal.
Sekadar diketahui, beberapa artis juga rencananya akan ikut memeriahkan acara ini seperti Doel Sumbang, Nining Meida, Komar preman pensiun dan Ipang Lazuardi dan KPJ se – Indonesia.
“Semoga dengan acara ini akan lebih membukakan mata pemerintah, bahwasanya musisi jalanan juga mempunyai potensi yang sama dengan yang lainnya, juga bisa ikut berpartisifasi mengkampanyekan pariwisata budaya dan keindonesiaan,” sambung panitia pelaksana acara HUT KPJ ke 30 tahun, Hadi Wijaya.
ARIANI.WS / JP