BESUKI, Jawara Post —Layanan kesehatan yang sejatinya multi level, tanggap dan cekatan dalam upaya penyelamatan nyawa masyarakat pasien, berbalik fakta dengan apa yang ada di Rumah Sakit Daerah (RSD) Besuki, Kamis (31/10/2019). Selain minimnya tenaga medis, para perawat ataupun petugas yang ada, sepertinya lelet dan jauh dari kata responship.
Didalam instalasi gawat darurat (IGD), penanganan pasien sungguh jauh dari harapan masyarakat. Pasalnya, pasien yang kondisinya agak dan kritis, harus rela menunggu dan menunggu. “Apa emang begini pelayanan dirumah sakit disini. Bagaimana bisa, visi misi RSD Besuki akan terwujud apabila skil didalamnýa bermalas – malasan,” kata Sumetro, warga.
Informasi yang didapat, IGD dan tindakan didalamnya, sudah ada standarisasi dan diharapkan tenaga yang bertugas, cekatan dan berusaha hebat. Pasalnya, moto RSD Besuki adalah Bersahabat (Bersih Sehat dan Hebat). IGD adalah ruang utama dan pertama harapan pasien guna mendapat pertolongan, sebelum dilanjutkan keruangan rawat jalan atau rawat inap.
Apabila diruangan tersebut fatal dan petugasnyapun lalai, maka nyawa pasien dipertaruhkan. Padahal, mulai dari himbauan presiden hingga tindak lanjut himbauan kementrian kesehatan, mengutamakan penyelamatan nyawa pasien, bukan utamakan biaya penanganannya. “Saya ķira direktur RSD telah memahami hal itu,” kata Mas Udin, warga Besuki lainnya.
Menurut tokoh masyarakat Besuki, Habib Syaugi, mengatakan bahwa, suksesnya RSD tergantung niat dalam hati sang direktur beserta jajaran dibawahnya. Jika dalam menjalankan amanah tidak sepenuh hati, maka jangan harap keinginan masyarakat selama ini bisa terpenuhi. “Kalau petugasnya tak profesional, maka akan banyak nyawa melayang sia- sia,” timpalnya.
Disisi lain, Sutomo, ketua umum pergerakan Merah Putih Besuki menuturkan bahwa, managemen Rumah sakit sejatinya terstruktur dengan baik. Keunggulan dalam pelayanan merupakan kunci utama dalam membuktikan kepada masyarakat bahwa RSD Besuki BERSAHABAT. “Apaķah tidak bisa lebih baik,” tanyanya, simple.
Sementara, dr. Sandi Hendrawan selaku Direktur RSD Besuki mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengevaluasi adanya keluhan masyrakat. Bahkan, jika sampai masyrakat menyodorkan bukti terkait kinerja petugas IGD yang tak profesional, dia akan panggil secara tegas. “Kami terima kasih atas kroscek dan masukannya dari masayrakat, akan kami panggil penanggungjawab IGD, dokter dan perawat,” tandasnya.
Kata dr. Sandi, akan kami evaluasi sesuai keluhan warga, serta akan kami buatkan komitmen pelayanan kepada pasien. Kami harap juga, kalau ada bukti siapa orangnya yang dianggap kurang profesional, mohon ditunjukkan. Sehinga, saya akan mudah mengambil sikap tegas dengan memanggil yang bersangkutan, begitu tanggapannya.
Tom/din/JP