Baca Juga : Masyarakat Pertanyakan Status Pendidikan Cakades SRD
Akibatnya, tak hanya penumpang dan awak pesawat yang turut menjadi korban, warga yang berada di sekitar lokasi kejadian juga meninggal di lokasi. Para korban terdiri dari penghuni rumah, pemilik warung, pengayuh becak, serta pejalan kaki.
Kejadian ini menewaskan 149 orang termasuk penumpang dan awak serta 50 orang warga di sekitar lokasi kejadian. Sementar 18 orang penumpang dinyatakan selamat.
Di antara penumpang pesawat yang tewas, tercatat Gubernur Sumatera Utara yang menjabat kala itu, Tengku Rizal Nurdin juga menjadi korban. Tengku Rizal awalnya akan menghadiri rapat para gubernur dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Selain Tengku Rizal, ada pula dua anggota Dewan Perwakilan Daerah Sumut, Abdul Halim Harahap dan Raja Inal Siregar yang juga mantan Gubernur Sumatera Utara periode tahun 1988-1998.
Sebagai penghormatan, seusai makan malam, Presiden SBY mengajak semua peserta rapat berdiri untuk mengheningkan cipta, mengenang arwah para korban kecelakaan pesawat Mandala Air, terutama Rizal Nurdin.
Saat mengheningkan cipta, kursi yang awalnya disiapkanu Gubernur Sumut itu dibiarkan kosong di sisi kanan presiden setelah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, dan Panglima TNI.
Presiden saat itu menyebut, Rizal Nurdin sebagai salah satu putra terbaik bangsa dan sahabat dalam tugas-tugas kenegaraan.
Baca Juga : Masyarakat Pertanyakan Status Pendidikan Cakades SRD
Kronologi kejadian
Pesawat berpenumpang penuh itu mengalami gagal take off. Pesawat tersebut tiba-tiba saja meledak, menabrak, dan melindas apa saja yang ada di depannya.
Setelah itu, badan pesawat menerabas hingga ke permukiman penduduk di seberang ujung landasan. Kejadian ini kemudian membuat sayap kiri pesawat menghantam toko kelontong yang berada tepat di batas Bandara Polonia. Hal ini membuat tiga orang yang berada di toko kelontong tersebut terseret sayap peawat.
Pesawat baru berhenti setelah menabrak tiang listrik di Jalan Jamin Ginting. Kemudian pesawat mengalami ledakan dengan badan yang patah menjadi dua. Bagian ekor pesawat tertahan di tiang listrik, sementara bagian depannya terus melaju dan menghantamlima buah rumah di sekitarnya.
Bagian depan pesawat tersebut terbakar habis yang juga turut membakar lima buah ruko di sekitarnya.
Rosiyana H / JP