PAPUA, Jawara Post —Berita terkini kontak senjata di Kabupaten Deiyai, Papua, Polri menduga kelompok kriminal bersenjata (KKB) terlibat. Tak hanya itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut ada provokasi.
Unjuk rasa berujung kontak senjata diketahui terjadi di halaman Kantor Bupati Deiyai pada Rabu siang.
Mengutip dari media kompas, koordinator aksi, Yul Toa Motte mengatakan unjuk rasa dilakukan sebagai lanjutan aksi protes terhadap tindakan rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, menyebutkan unjuk rasa dilakukan untuk meminta bupati menandatangani persetujuan referendum.
Akibat kontak senjata di Deiyai, Papua, satu anggota TNI AD, Serda Rikson dari Kodam II Sriwijaya tewas terkena panah dan sabetan perang. Sementara dua anggota TNI AD lainnya dan tiga anggota Polri mengalami luka-luka.
Insiden yang berakhir kerusuhan itu berawal dari demo yang dilakukan sekitar 100 orang yang melakukan orasi di halaman kantor bupati Deiyai.
“Tidak benar laporan tentang enam warga sipil yang tewas dan terluka dalam insiden tersebut. Yang pasti tiga orang meninggal dalam insiden tersebut yakni dua warga sipil dan anggota TNI AD meninggal,” kata Irjen Pol Rodja, Rabu (28/8) kutip dari Antara.
Redaksi