BANYUPUTIH, Jawara Post—Nahas menimpa Junaidi (29) asal Banyu Putih, Situbondo, Sabtu pagi (24/08/2019) sekitar pukul 06.00 WIB. Betapa tidak, perahu nelayan yang ditumpangi bersama 13 ABK lainnya, mengalami petaka diperairan air tawarKetapang Sumberwaru. Meski sempat diupayakan untuk diselamatkan, nahas menimpa korban.
Ceritanya, rombongan nelayan yang di ikuti oleh korban, pergi melaut dengan 1 perahu Gondrong bernama Kota Baru, terdiri 14 Abk termasuk Junaidi. Mereka berangkat dari perairan Mimbo, sekitar pukul 07.00 WIB, tiba dilokasi yang di tuju, tepatnya di perairan air tawar Ketapang Sumberwaru.
Kemudian, ABK mulai menebar jaring ikan, korban turun ke laut untuk menjaga dengan memegang ujung jaring ikan di seputaran lokasi. Sesaat kemudian korban mendekat keperahu untuk naik, jaraknya sekitar meter. Nah, sebelum sampai keperahu mungkin karena kelelahan atau faktor lain, korban tiba tiba tenggelam.
Melihat itu, salah satu ABK yang melihat korban mulai tenggelam, langsung berinisiatif loncat dan menyelam untuk berupaya memberikan pertolongan, namun korban gagal dipegang hingga akhirnya tenggelam di kedalaman 20 meteran. “Sekitar pukul 09.30 WIB, korban berhasil ditemukan,” tutur Imam, diamini kru penyelam tradisional.
Para pencari ikan hias itu berhasil mengevakuasi korban ke atas perahu, selanjutnya dibawa ke rumah duka, sekitar Pukul 10.00 WIB korban sudah tiba dirumah duka. Lantaran tidak ditemukan adanya tindakan penganiaayaan dan kematian korban tenggelam dinilai murni musibah, maka keluarga Junaidi menerima dengan ikhlas.
Sekadar diketahui, korban bernama Junaidi melaut dengan 13 nelayan lainnya masing masing bernama Nursalam umur 42 th (pemilik perahu), P. Wedi umur 35 th, P. Nurul umur 27 th, P. Tohari umur 28 th, P. Kasturi (25), P. Yul umur 45 th, P. Asan umur 26 th, P. Johan umur 25 th, Rifal (18), P. Iya umur 44 th, Wis umur 20 th, Diki (20) dan P. Jasuli umur 45 th, semuanya selamat.
Dins/jp