“Jadi, untuk padi mulai tahun 2013 hingga 2014 kami sudah produksi benih sendiri dari benih pokok yang kami ambil dari Balai Benih Induk Papua dan Maros,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota, Jean Hendrik Rollo di kantor Wali Kota Jayapura, Selasa (12/8/19).
Dengan luas lahan pertanian 550 hektar, peoduksi padi di Kota Jayapura sekali panen rata-rata mencapai 1.400 ton.
“Sedang di genjot indeks pertanaman dari IP-200 menjadi IP-300. Artinya dari dua kali tanam menjadi tiga kali tanam pertahunnya sehingga produksi beras sekali panen bisa mencapai 1.600 ton,” kata Jean.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian setempat khususnya padi terus mempertahankan varietas yang unggul dari padi jenis Ciherang dan Cigeulis.
“Jadi, sistemnya itu benih pokok ke benih sebar kami tanam tiga kali sudah bisa antisipasi benih pokok baru agar tidak selalu berharap pada bibit yang kami datangkan dari luar,” kata Jean.
Jean menargetkan, bila benih padi di produksi sendiri maka hasil panen akan mengalami surplus dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Jayapura.
“Dalam budi daya padi, hasil panen berlimpah merupakan impian bagi seluruh petani padi. Menghasilkan benih padi sendiri merupakan komitmen kami untuk memajukan pertanian,” katanya.