PT JAWARA POS GRUP

SELAMAT & SUKSES RI 1

BONDOWOSO : Bupati Salwa : Kelompok Santri Tani Milenial Harus Jadi Inovator

JAWA TIMUR, Jawara Post – Bupati Bondowoso, Salwa Arifin berpesan agar santri yang tergabung dalam Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM) menangkap peluang dan menjadi inovator di bidang usaha pertanian utamanya dalam pasar global.

Hal ini disampaikannya di hadapan puluhan santri saat acara Launching KSTM di Pendopo Bupati Bondowoso, Sabtu (6/4).

“Saya harapkan kepada santri milenial untuk mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh. Sehingga bisa menjadi petani yang mampu menciptakan lapangan pekerjaaan di bidang pertanian,” ujarnya.

Lebih jauh, Bupati Salwa Arifin mengaku apresiasi terhadap program KSTM, yang diharapkan ke depan juga bisa turut menjadi bagian dalam menjadikan Bondowoso Melesat.

Utamanya, di tengah kondisi ekonomi di Bondowoso yang masih rendah. Yakni, tingkat kemiskinan yang ada di level sekitar 14 persen dan tingginya angka pengagguran di Bondowoso.

“Maka dengan program ini, kami berterima kasih dengan program ini. Mudah”an bisa mengangkat Bondowoso yang punya visi misi Melesat,” tutur Bupati diikuti tepuk gemuruh para peserta.

Sekedar info Kementrian Pertanian melaunching Kelompok Santri Tani Millenial (KSTM) dari lima kabupaten di Pendopo Bupati Bondowoso, Sabtu (6/4).

KSTM ini merupakan salah satu terobosan yang dilakukan Kementan dalam menumbuh kembangkan dan membangun sumber daya manusia pertanian, khususnya yakni peningkatan minat generasi muda.

Dalam acara tersebut sekitar ratusan perwakilan kelompok santri tani milenial dari lima kabupaten hadir melakukan dialog dan mendapatkan bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas Kelompok Santri Tani Millenial.

Adapun lima kabupaten dimaksud yakni, Bondowoso (21 kelompok), Jember (71 kelompok), Lumajang (22 Kelompok), Situbondo (25 kelompok), dan Banyuwangi (18 kelomppok).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementrian Pertanian, Momon Rusmono, ditemui awak media, menerangkan, di Indonesia tercatat santri tani berjumlah sekitar 4 juta hingga 6 juta orang.

Potensi tersebut kemudian dikembangkan melalui program KSTM ini, yang tentu orientasinya adalah menumbuh kembangkan petani milenial. Artinya, petani yang adaptif terhadap perkembangan teknologi digital.

Johan gondrong



Menyingkap Tabir Menguak Fakta