JAWA TIMUR, Jawara Post —Polres Bondowoso, Polda Jawa Timur, menggelar simulasi pengamanan Pilpres 2019. Ada warga yang seolah tak terima dengan hasil pemungutan suara dan kemudian rusuh.
Simulasi dimulai pukul 07.45 WIB di Jl Ltn Karsono depan Mahardika, Kota Tape Bondowoso, Senin (01/04/2019). Simulasi dipimpin oleh Kapolres Bondowoso, AKBP Febriansyah, SIK, yang diikuti oleh ratusan personel, TNI dan Pejabat Pemkab.
Ada sekitar 100 warga sekitar yang mengikuti simulasi. Mereka awalnya seolah-olah melakukan pencoblosan, namun kemudian ada yang tak terima dengan hasil pemungutan suara karena pasangan yang dipilih tak menang.
Polisi awalnya melakukan negosiasi dengan warga yang tak terima itu. Namun ada sebagian warga yang terus mendorong polisi hingga melempar benda. Bentrok fisikpun tak terelakkan. Aparat segera mengamati siapa provokator kali ini.
Guna mencegah meluasnya aksi rusuh, polisi langsung beri peringatan. Namun, masa yang emosional mulai tak tetkendali. Karuan, Polisi kemudian mengambil langkah tegas dengan menyemprotkan water cannon ke arah warga yang rusuh.
Sementara, otak kerusuhan yang diduga kuat sebagai provokator, langsung diringkus Tim Buru Sergap (Buser) yang berpakaian preman. Sang provokator dilumpuhkan dengan aksi bela diri, alias tanpa menggunakan senjata api (senpi).
Simulasi pun berakhir pada pukul 08.50 WIB. “Ini simulasi pengamanan Pilpres 2019, dan insyaallah Polres Bondowoso, Polda Jawa Timur, siap mengamankan,” kata AKBP Febriansyah, SIK, seusai simulasi.
JOHAN GDRG/red