PT JAWARA POS GRUP

SELAMAT & SUKSES RI 1

RADAR NTB : Ironis, Puluhan Anak SD Belajar Dibawah Terpal

LOMBAR, Jawara Post—Murid SD 3 Mekarsari Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, sampai saat ini masih numpang di rumah warga.  Sebanyak dua kelas di sekolah itu terpaksa melaksanakan KBM di rumah warga.  Sedangkan empat kelas lagi, belajar di bawah terpal yang kurang layak.

Mereka terpaksa belajar seadanya di rumah warga dan di bawah terpal menyusul sekolah itu belum mendapatkan bantuan sekolah sementara untuk tempat kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa dan siswi.

Akibat kondisi ini, proses KBM pun terganggu. Pihak sekolah saat ini sangat butuh sekolah sementara agar anak-anak bisa belajar lebih nyaman. Selain ruang jelas mereka rata dengan tanah,  ruang guru di sekolah itu juga rusak tidak bisa ditempati.

M Hamdi Salah seorang guru di sekolah itu mengaku,  kondisi itu dialami semenjak gempa beberapa bulan lalu.  Disebutkan dari enam lokal kelas,  empat rusak ditambah ruang perpustakaan.  Dari enam lokal kelas,  terdapat 97 siswa.  Untuk proses belajar mengajar terpaksa di bawah terpal seadanya dan ada dua kelas numpang di rumah warga “aku dia.

Berbagai upaya sudah dilakukan oleh Pihak sekolah dengan mengusulkan langsung ke dinas hanya saja belum ada respon.  Kemudian pihaknya langsung ke bagian Sarpras dilengkapi dengan foto kondisi sekolah namun juga belum ada respon.

Kendala yang dihadapi akibat kondisi ini,  proses KBM menjadi tidak efektif. Sebab Kalau pun ada kelas darurat menggunakan terpal,  hanya diberikan  1 lembar,  itupun ketika sudah siang anak kepanasan sehingga anak-anak harus membuka pakaian.

Saat jelas dia,  murid di sekolah butuh sekolah sementara.  Menurutnya sekolah sementara ini begitu mendesak harus dibangun untuk efektivitas proses KBM. Ia menambahkan, di sekolah itu sendiri ada 10 orang masing-masing 5 guru ASN dan 5 guru honor.

Sementara itu warga setempat,  Nasrun mengatakan kondisi SDN 3 Mekarsari sangat memprihatinkan akibat Gempa Bumi. Di sekolah  Hanya yang tersisa Kantor Kepala Sekolah yang masih berdiri namun itupun sangat tidak layak untuk ditempati para dewan guru.

Sedangkan semua ruang kelas rusak total yang tersisa hanya puing-puing  bangunan. Anak-anak pun kata dia terpaksa belajar dibekas pondasi bangunan sekolah yang hancur, menggunakan atap terpal robek, beralaskan tikar seadanya yang sudah lapuk akibat diterjang hujan dan panas terus-menerus.

“Mohon kepada Pemda Lobar, Dinas Pendidikan dan Kebudayan Lobar dan, Provinsi NTB dan Kementerian Pendidikan RI Untuk menyediakan tempat belajar anak-anak kami yang ada di SDN 3 Mekarsari”, “harap dia.

Kalau perlu kata dia anak murid segera dibangunkan Gedung permanen.  Kalau pun belum bisa dalam waktu dekat, lunak Pemda setidaknya harus segera menyediakan tempat belajar sementara.

Selain kondisi sekolah,  wali murid dan guru juga sangat mengeluhkan jalan yang kondisinya rusak parah lebih – lebih pada saat musim hujan membuat warga kesulitan melewati akses jalan karena jalan becek berlubang dimana – mana.

Lalu M



Menyingkap Tabir Menguak Fakta