PT JAWARA POS GRUP

SELAMAT & SUKSES RI 1

RADAR BESUKI : Proyek Milyaran, Pasar Desa Wringinanom Ambruk

SITUBONDO, Jawara Post–Sungguh ironi sebuah proyek bernilai milyaran yang bersumber dari uang rakyat, tidak berumur lama. Pekerjaan yanb terkesan asal dan menjadi lahan menggarong keuntungan besar, berpotensi malapeta bagi penerima manfaatnya. Terbukti, pasar tradisional Desa Wringinanom, Kecamatan Jatibanteng, Situbondo Jawa Timur, Ambruk dan nyaris telan korban jiwa, Senin (20/10/2018).

Kejadian yang menghebohkan warga ini diduga kuat dipicu oleh kesalahan konstruksi, serta pekerjaan dilalakukan tanpa adanya Tim Ahli sesuai SKA dan SKT. Bahkan, santer ditengah masyarakat bahwa material yang digunakan jauh dari kelayakan. “Masih untug mas, cuma kanopinya yang ambruk, jangan – jangan lainnya nanti ikut ambruk,” kata MR, warga sekitar.

Lanjut warga, pembangunan pasar tradisional ini sejatinya pro rakyat, serta menjadi tempat usaha yang aman, guna peningkatan taraf hidup, bukan malah sebaliknya. “Bayangkan saja, ketika pekerjaan berlangsung, kami tidak melihat adanya tim ahli, termasuk juga pengawas yang berkopenten. Papan nama (nameboard) terkesan disembunyikan dari publik,” imbuhnya.


Sebelumnya, saat tim Jawara Post menanyakan prose pembangunan pasar ini, Kades Wringinanom, Sahrudin, beralasan tidak tahu menahu tentang proyek ini, lantaran kontraktornya orang dekat pejabat pemkab. Bahkan, ketika ditanya tentang keluhan warga terkait penggunaan material jauh dari layak, kades menyarankan langsung hubungi kontraktor, Senin (16/09/2018).

Klik juga :  RADAR BESUKI : TIM SABER PUNGLI DIMINTA ‘MELEK’ SIKAPI REALISASI RKA SEKOLAH

Disisi lain, sejumlah LSM yang ada di Situbondo mulai mempertanyakan tentang proyek yang bangun sekarang esok ambruk ini. Meski tidak menelan korban jiwa, ambruknya atap ini menimbulkan kecemasan bagi para pedagang dipasar tradisional arah selatan kantor Kecamata Jatibanteng ini.

Baca : RADAR BESUKI : Realisasi Anggaran Ratusan Milyard di Situbondo, Mulai ‘Tercium’

“Ini merupakan peristiwa yanb kedua dalam minggu ini. Sebelumnya, proyek di Panapan Sopet Kecamatan Jangkar menelan 1 korban jiwa. Formulanya hampir sama, dalam pelaksanaannya para pekerja tanpa adanya jaminan keselamatan seperti jamsostek, lantaran premi dibayarkan ketika pencairan dana saja,” ujar Eko Febrianto.

Menurut ketum LSM Siti Jenar ini, upaya mensejahteralan rakyat dengan peningkatan ekonomi dipedesaan, ternodai. Mekanisme proses lelang tender hingga garapan proyek, sangat diragukan. “Apa bukan petaka kalau ambruknya kanopi itu pada saat aktifitas jual beli dipasar ini sedang berlangsung. Hingga kapan TP4D mau melindungi kontraktor nakal,” ungkapnya, seraya bertanya.

Simak : RADAR BESUKI : Pemkab Situbondo ‘Bidek’ Puluhan Tambak Beroperasi Tanpa IPAL

Sekadar diketahui, selain semen yang digunakan kelas murah, batu bata juga sengaja mendatangkan dari Kota Probolinggo. Kwalitas batu bata jauh dibawah kwalitas batu bata produksi rakyat Situbondo. Hal ini sangat meyakinkan masyarakat Desa Wringinanom kalau pekerjaan tersebut menjadi objek bancakan.

Gus/pur
Biro Situbondo



Menyingkap Tabir Menguak Fakta