Proyek Hotmix, Bagun Sekarang Esok Merotol
SITUBONDO, Jawara Post-Proyek peningkatan ruas jalan Banyuglugur Pantai Tampora, Desa Kalianget, Kecamatan Banyugulur, Situbondo, Jawa Timur, mulai dikeluhkan warga sekitar, Sabtu (12/10/2018). Betapa tidak, proyek dengan anggaran hampir 1 Milyar itu, sudah banyak yang rusak. Tak pelak, keluhan warga bukan hanya pada jalan hotmix, melainkan pada sejumlah proyek lainnya yang berkaitan dengan pengembangan wisata pantai putih Tampora.
Baca juga : RADAR SULAWESI : Diduga Salah Konstruksi, Proyek Senilai 7 M Ambruk
Keluhan warga ini langsung ditanggapi oleh LSM Siti Jenar yang seketika itu turun kelapangan. Meski jelas dipasang papan informasi (papan proyek), kondisi jalan akses masuk ke wana wisata pantai putih sudah merotol dan sebagian lagi ambles. “Ini patut kami sikapi tegas. Selain terkesan asal asalan, jalan aspal hotmix ini, di bangun sekarang esok sudah merotol. Ingat, ini uang rakyat bukan uang pribadi,” ujarnya.
Lanjut putra Besuki ini, pihaknya sangat menyayangkan adanya pembiaran dari pengawas realisasi anggaran yang ada dikabupaten ini. Sehingga, ia menduga dalam pelaksanaan proyek ini jelas ada yang tidak beres. Jangan salahkan kami jika beranggapan bahwa dalam realisasi dana DAU ini sarat kepentingan dan diduga kuat banyak penguapan dana. Bisa saja terjadi kolusi dan nepotisme. “Besok saya akan klarifiskasi,” imbuhnya.
Pantauan dilapangan, pengaspalan hotmix dengan alokasi anggaran DAU senilai RP. 920. 891.400,00 dengan nomor kontrak 620/443.K.DAU/431.203.2/2017, banyak yang mengelupas disejumlah titik, bahkan ada yang ambles. Jalan yang berada dikawasan hutan KPH Perhutani Probolinggo ini, diharapkan dapat mempermudah pengunjung atau wiatawan yang hendak ke pantai putih Tampora.
Baca : RADAR SULAWESI : Gedung BAPPEDA Takalar Roboh..!
Namun sayang, selain fisik jalan sudah meragukan pengguna jalan, pengaspalan ini juga diduga kuat tidak sesuai speck kontruksi jalan. Itu yang akan dijadikan bahan keterangan (Baket) LSM Siti Jenar dalam melaporkan dugaan penyimpangan tersebut. “Kita gali semuanya, mulai proses lelang hingga penampakan hasil garapannya ini. Begitu semua telah terinventarisir, maka kami laporkan,” kata Eko Febrianto.
Saat ini, aspal jalan garapan CV Shalsabila ini menjadi bahan obrolan diwarung kopi sekitar. Masyarakat berasumsi bahwa rekanan yang menerima tender adalah orang dekat pemerintah. Tak ayal, warga masyarakat Tampora mengira bahwa pengaspalan hotmix yang sudah mulai rusak itu tidak akan tersentuh hukum. “Kita buktikan saja Mas, supremasi hukum berlaku pada siapa saja, tanpa terkecuali,”pungkas Eko.
Disisi lain, seorang warga yang ditemui Jawara Post menuturkan bahwa dari perencanaan proyek pengembangan wisata ini, terkesan dropdown alias tanpa melibatkan masyarakat yang paham akan kultur lokasi, kondisi lapangan dan tokoh yang terlibat dalam babat lahan menuju tempat wisata pantai putih. Sehingga banyak kendala dilapangan dan itu dijadikan alibi oleh kontraktor untuk membela diri, mencari pembenaran.
Simak pula : KPK Lacak Aset Bupati Labuhanbatu
Malahan, kekayaan alam yang bisa dikatakan merupakan satu satunya kabupaten milik kabupaten itu (Pasir putih), di ekplorasi tidak tepat guna. Itu menunjukkan bahwa proyek ini tidak terkonsep dengan matang, hingga terkesan kurang pro rakyat. “Kami disini bukan dilibatkan, melainkan jadi penonton. Coba lihat, banyak bangunan fisik yang muspro,”katanya, sambil meminta namanya dirahasiakan.
Gus/din
Biro Situbondo