WONOSOBO, Jawara Post–Kapolda Jateng Irjen pol Drs.Condro kirono, M.M.,M.Hum., dan Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Muhamad Zamroni, S.I.P., membuka Apel Tiga Pilar di Pendopo Kabupaten Wonosobo, Selasa (6/11/2018).
Dalam apel tiga pilar tersebut melibatkan tiga unsur yaitu TNI ,Polri dan ASN dan dikuti oleh 265 peserta terdiri dari Bhabinkamtibmas ,Polmas dan Bhabinsa serta Kades/Lurah sekabupaten Wonosobo,para Kapolsek jajaran Polres Wonosobo dan para Danramil 0707 Wonosobo.
Dalam sambutannya Kapolda menyampaikan kepada para kades/Luhar yang hadir untuk tidak terpecah belah pada pemilu 2019 yang dilakukan setiap lima tahun sekali,meningkatkan dan membangun desa yang didukung oleh dana desa untuk kemaslahatan warga desa, serta dapat merangkul masyarakat untuk menggunakan hak suaranya pada pemilu 2019.
Kapolda juga mengusulkan kepada kades dan lurah yang hadir untuk merekrut warga yang pintar untuk bekerja membantu pemerintahan desa dengan undang undang desa yang sangat rumit, sehingga bisa membantu jalannya pemerintahan desa.
“Diharapkan kepada Kades dan Lurah untuk mendorong peningkatan minat / animo masyarakat supaya tidak golput dan menggunakan suaranya. KPU dan bawaslu diharap untuk turun ke desa-desa memberikan simulasi dan sosialisasi pemilihan kepada warga masyarakat.” tutupnya.
Danrem 072/Pamungkas dalam arahannya mengajak kepada rakyat untuk bersatu padu dalam menghadapi pemilu jangan terpecah belah, berterimakasih kepada para kontestan pemilu 2019 yang hadir untuk mewujudkan pemilu yang aman, damai dan sejuk.
Danrem juga mengapresiasikan kepada peserta apel tiga pilar untuk mewujudkan Pemilu yang aman ,damai dan sejuk serta berdiri lebih kokoh dengan 3 pilar sehingga tidak mudah roboh.
Danrem mengajak kesiapan kepada peserta apel tiga pilar untuk bertekad mewujudkan Wonosobo yang damai dimulai dengan niat yang baik dengan didukung oleh para kontestan pemilu dari partai politik yang ada, untuk siap berikrar bahwa besok tahun 2019 menciptakan pemilu yang aman, damai dan sejuk,.
“Semoga niat dan ikrar yang diucapkan mudah mudahan dari dalam hati tidak hanya dimulut saja dan jangan jadi penghianat,” tiimpalya.
Imelda
Biro Jateng
